BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Hijauan Makanan Ternak merupakan bahan pakan utama bagi kehidupan ternak serta merupakan dasar dalam usaha pengembangan peternakan terutama untuk ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba. Untuk meningkatkan produktivitas ternak, salah satu factor penting yang harus diperhatikan adalah penyediaan pakan hijauan sepanjang tahun baik kualitas dan kuantitas yang cukup agar pemenuhan kebutuhan zat-zat makanan ternak untuk mempertahankan kelestarian hidup dan keutuhan alat tubuh ternak (kebutuhan hidup pokok) dan tujuan produksi (kebutuhan produksi) dapat berkesinambungan.
Kendala utama di dalam penyediaan hijauan makanan
ternak yakni produksinya yang tidak tetap sepanjang tahun. Pada saat musim penghujan,
produksi hijauan makanan ternak akan melimpah, sebaliknya pada saat musim
kemarau tingkat produksinya akan rendah, atau bahkan dapat berkurang sama
sekali. Oleh karena itu dalam mensiasati ketersediaan hijauan makanan ternak
yang tidak tetap sepanjang tahun, perlu dilakukan pengolahan atau pengawetan
hijauan agar supaya hijauan pakan selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan
ternak tersebut, ataupun dapat dengan memanfaatkan limbah pertanian untuk dapat membuat
pakan ternak.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
cara pembuatan pakan dengan “Amofer” ?
2.
Bagaimana
cara pembuatan pakan dengan “Strawmix” ?
3.
Bagaimana
cara pembuatan pakan dengan “Burger” ?
4.
Bagaimana
hasil akhir dari pembuatan “Amofer”?
5.
Bagaimana
hasil akhir dari pembuatan “Starmix”?
6.
Bagaimana
hasil akhir dari pembuatan “Burger”?
1.3
Tujuan
Pengamatan
2.
Mengetahui
cara pembuatan pakan dengan “Amofer”.
3.
Mengetahui
cara pembuatan pakan dengan “Strawmix”.
4.
Mengetahui
cara pembuatan pakan dengan “Burger”.
5.
Mengetahui
hasil akhir dari pembuatan “ Amofer”
6.
Mengetahui
hasil akhir dari pembuatan “ tarwmix”
7.
Mengetahui
hasil akhir dari pembuatan “ Burger”
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Amofer
Amofer adalah singkatan dari
amoniasi dan fermentasi. Bahan yang biasa digunakan untuk
pembuatan amofer adalah jerami padi.
Amoniasi dan fermentasi jerami padi merupakan
perpaduan teknologi antara teknik amoniasi dan teknik fermantasi yang dapat
meningkatkan kadar protein dan daya cerna. Hal ini sesuai dengan pendapat
Imam (2011) yang menyatakan bahwa amoniasi dan
fermentasi jerami padi merupakan suatu metode pengolahan jerami
yang dapat memecah ikatan selulosa, hemiselulosa dan lignin sehingga jerami
lebih mudah untuk dicerna.
Apa amoniasi itu ?
Amoniasi adalah salah satu perlakuan
penambahan bahan kimia pada pakan yang berserat tinggi, yaitu amonia atau
urea (Wahid, 2010). Dijelaskan lebih lanjut bahwa bahan kimia seperti
urea lebih disukai karena banyak tersedia sampai di pedesaan. Penggunaan
urea dengan takaran tepat, cukup air, temperatur sesuai dan masa inkubasi yang
cukup akan meningkatkan daya cerna jerami padi di dalam pencernaan sapi
sampai10% atau lebih.
Amoniasi merupakan proses pengolahan
jerami yang praktis untuk menghancurkan ikatan lignin, selulosa dan silika yang
menjadi penghambat daya cerna jerami (Maspary, 2010). Dijelaskan lebih
lanjut bahwa dengan amoniasi juga akan meningkatkan kandungan protein dan
karbohidrat pada jerami padi. Selain itu juga akan membebaskan jerami dari
kontaminasi mikroorganisme. Menurut Wahid (2010) pemberian jerami yang sudah
diamoniasi dengan urea 6% pada sapi dapat meningkatkan konsumsi, daya cerna,
berat badan dibandingkan dengan pemberian jerami tanpa amoniasi. Menurut
(Jajo, 2009) amoniasi mampu meningkatkan nilai nutrisi pakan kasar melalui
peningkatan daya cerna, konsumsi, kandungan protein kasar pakan dan
memungkinkan penyimpanan bahan pakan berkadar air tinggi dengan menghambat
pertumbuhan jamur.
Apa fermentasi itu ?
Untuk menjamin proses fermentasi
berjalan dengan baik, bahan harus mengandung kadar air sekitar
60-70%. (Jajo, 2008). Fermentasi adalah proses produksi
energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah
salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik
dengan tanpa akseptor elektron eksternal (http://id.wikipedia.org, 2012).
Manfaat pembuatan Amofer Jerami Padi
Amoniasi
dapat meningkatkan kualitas gizi jerami agar dapat bermanfaat bagi ternak.
Proses ini dapat menambah kadar protein kasar dalam jerami. Kadar protein kasar
diperoleh dari amonia yang terdapat dalam urea (http://www.livestockreview.com, 2012). Dijelaskan lebih
lanjut bahwa amonia berperan memuaikan serat selulosa. Pemuaian selulosa
akan memudahkan penetrasi enzim selulase dan peresapan nitrogen, sehingga
meningkatkan kandungan protein kasar jerami.
Jerami yang telah diamoniasi
memiliki nilai energi yang lebih besar dibandingkan jerami yang tidak diamoniasi (http://www.livestockreview.com, 2012). Sebab kandungan
senyawa karbohidrat yang sederhana menjadi lebih besar. Amoniasi juga sangat
efektif untuk membebaskan jerami dari kontaminasi mikroorganisme dan
menghilangkan aflatoksin yang ada di dalamnya.
Dengan
adanya penerapan teknologi Amoniasi dan Fermentasi (Amofer) maka
jerami padi akan meningkat kualitasnya. Hal ini menyebabkan Pertambahan
Bobot Badan (PBB) sapi bisa meningkat dari sebelumnya, sehingga keuntungan
peternak meningkat(Hartono, 2010).
2.2 Straw Mix
Straw mix adalah suatu produk campuran
jerami dengan berbagai bahan, seperti bekatul dan molases yang berguna untuk
membantu menaikkan kadar protein bahan pakan, meningkatkan konsumsi pakan dan
merangsang nafsu makan ternak.
Mengapa harus dibuat straw mix ?
Jerami merupakan bagian tanaman yang
sudah tua yang memiliki kandungan lignin dan silikat yang menyebabkan daya
cerna ternak ruminansi rendah. oleh karena itu perlu penambahan bahan lain
untuk meningkatkan daya cerna dan meningkatkan kandungan gizi jerami sehingga
di sukai ternak, seperti bekatul dan molases.
Penggunaan bekatul dan molases tersebut berfungsi
sebagai penambah rasa untuk menambah nafsu makan ternak, sekaligus sebagai
bahan pengikat antara bahan jerami dengan padi dan bekatul.
2.3
Burger Pakan
Sejumlah
peneliti di Fakultas Peternakan UGM, Yogyakarta di bawah bimbingan Prof. Dr Ali Agus, DEA, Pada tahun
lalu membuat makana siap saji yang kandungan nutrisinya lengkap untuk hewan
ternak . Di latar belakangi oleh Bencana Gunung Merapi yang mengakibatkan
ribuan ternak kehilangan sumber pakannya, Burger Pakan menjadi solusi praktis
dan efektif . Burger
Pakan Ternak ini merupakan campuran dari berbagai bahan yang di ramu sehingga
kandungan nutrisinya mencukupi kebutuhan ternak dan tidak perlu tambahan pakan
lain termasuk hijauan kecuali air minum . Bahannya dari jerami, dedak, tetes
tebu/molasses, dan mikrobia. Kandungan jerami yang kaya serat, dedak sebagai sumber
protein penghasil energy, tetes tebu dan mikrobia sebagai proses fermentasi.
Tetes tebu menimbulkan aroma yang menarik , sehingga sekali telan, nutriennya
sudah lengkap seperti burger.
Kelebihan dari burger pakan ini
adalah bisa bertahan 6 bulan, bahanya
sederhana, pembuatannya mudah, dan biaya relative murah. Namun begitu pula
kekurangannya yaitu dalam proses pembuatanya memerlukan mikrobia yang tidak
mudah di dapatkan secara umum dan dalam penyajianya setelah kantong plastik di
buka maka makanan harus habis hari itu juga.
BAB
III
PELAKSANAAN
3.1 Waktu
dan Tempat
1.
Waktu
Praktek
Pelaksanaan
praktikum pembuatan pakan perencanaan usaha agribisnis Semester I di laksanakan
pada tanggal 20 Desember 2016.
2.
Tempat
Praktek
Pelaksanaan
praktikum bertempat di Laboratorium Pengolahan Pakan
STPP Magelang, Jalan Magelang – Kopeng KM 7.
3.2 Pengolahan
Jerami Padi
1.
Perlakuan
fisik
Merubah struktur karbohidrat pada dinding
sel.
2.
Perlakuan
kimia
Untuk meningkatkan kecernaan dan konsumsi.
3.
Perlakuan
biologi
Untuk meningkatkan nilai nutrisi dan
kecernaan dengan bantuan mikoba.
BAB IV
TAHAP
PELAKSANAAN
4.1 Pembuaatan
Amofer ( Amoniasi dan Fermentasi )
Bahan :
a.
Jerami
padi 5 kg
b.
Starbio
30 gram
c.
Urea
30 gram
d.
Air
1 liter
e.
Kertas
lakmus
f.
Larutan
Aquades
Alat :
a.
Ember
b.
Timbangan
c.
Plastik
d.
Tali
e.
Gelas ukur
f.
Gunting
g.
Penggaris
h. Spidol
Cara Pembuatan :
a.
Menyiapkan
alat dan bahan.
b.
Menimbang
jerami sebanyak 5 kg, starbio 30 gram,urea 30 gram.
c.
Mencampurkan
starbio dan urea tanpa menggunakan air.
d.
Menghamparkan
jerami padi diatas lantai bersih, memercikkan air hingga tercampur rata
mencapai kelembapan 60 %.
e.
Menambahkan
campuran starbio dan urea kedalam jerami basah, lalu mengaduk hingga merata.
f.
Memasukkan
campuran jerami kedalam plastik besar dengan cara sedikit demi sedikit dan
dipadatkan kemudian mengikat plastik menggunakan rafia dengan memastikan benar-
benar rapat.
g.
Mendiamkan
selama 3 minggu untuk proses fermentasi.
h.
Membongkar
dan mengangin anginkan selama ± 15 menit.
i.
Memberikannya
kepada ternak
4.2 Strawmix
Bahan :
a.
Jerami
Padi 3 kg
b.
Konsentrat
1 kg
c.
Molasses
1 liter
d.
Air
secukupnya
e.
Kertas
Lakmus
f.
Larutan
Aquades
![](file:///C:\Users\OsMe\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image016.png)
Alat :
a.
Timbangan
b.
Ember
c.
Gelas ukur
d.
Spidol
Cara Pembuatan :
a.
Menyiapkan
alat dan bahan.
b.
Menimbang
jerami padi sebanyak 3 kg, konsetrat 1 kg, molases 1 liter.
c.
Menghamparkan
jerami diatas lantai bersih.
d.
Mencampurkan
air dan molases kedalam ember.
e.
Memercikkan
campuran molases dan air kedalam jerami dan menaburkan konsentrat diatas
jerami.
f.
Mengaduk /
mencampurkan semua bahan hingga merata dengan cara membolak-balikkan jerami.
g.
Strawmix
siap diberikan kepada ternak domba/sapi.
4.3 Burger
Pakan
Bahan :
a.
Jerami
Padi 3 kg
b.
Konsentrat
1,5 kg
c.
Molasses
0,5 liter
d.
Saus Burger
Pakan 1 tutup botol
e.
Air
secukupnya
f.
Larutan
Aquades
g.
Ketas
Lakmus
Alat :
a.
Timbangan
b.
Plastik
c.
Tali
d.
Ember
e.
Gelas ukur
f.
Gunting
g.
Penggaris
h.
Spidol
Cara Pembuatan :
a.
Menyiapkan
bahan dan alat.
b.
Menimbang
jerami padi 3 kg, konsentrat 1,5 kg, molasses 1 liter, SBP satu tutup botol.
c.
Menghamparkan
jerami padi diatas lantai bersih.
d.
Mencampurkan
molasses, air dan saus burger pakan, lalu dipercikkan kedalam jerami.
e.
Menaburkan
konsentrat diatas padi lalu mengaduk/mencampur hingga rata dengan cara
membolak-balikkan jerami.
f.
Memasukkan
campuran jerami kedalam plastik besar dengan cara sedikit demi sedikit dan
dipadatkan (diinjak-injak), plastik diikat dengan tali dalam kondisi anaerob.
g.
Mendiamkan
selama 3 minggu.
h.
Membongkar
dan mengangin anginkan selama ± 15 menit
i.
Memberikannya
untuk ternak
BAB
V
HASIL DAN
PEMBAHASAN
5.1 Amoniasi Fermentasi
(Amofer)
a. Bau
Pada minggu ke 3 bau amonia menyengat, namun
tidak ada bau busuk hal ini menandakan bahwa amofer yang kami buat masih bisa
diberikan untuk ternak.
b. Berat Amofer
Berat total amofer yang kami buat
adalah 6 kg, sedangkan untuk amofer yang ditumbuhi jamur seberat 5 ons
dan telah kami pisahkan sehingga amofer yang bebas dari jamur dapat diberikan
untuk ternak
c. Tekstur
Pada minggu ke-3 tekstur menjadi lunak. Perubahan tekstur
tersebut diakibatkan oleh adanya penguraian ikatan serat ( lignin atau selulosa
) pada jerami padi oleh amonia, sehingga tekstur dari jerami
amoniasi berubah dari kasar atau keras menjadi lunak akibat adanya proses
amoniasi. ya.
d. Warna
Berwarna kuning kecoklatan, perubahan warna tersebut
akibat adanya penambahan amonia pada jerami padi yang diperam pada
kondisi anaerob. Proses pemeraman ini berpengaruh terhadap jumlah kadar
air, bau, dan warnanya, terutama bila jerami tempatkan di udara
terbuka dan terkena air hujan maka akan terjadi proses pelapukan (dekomposisi).
e. Jamur
Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan pada minggu
ke-3 terdapat jamur di area atas dan bawah untuk bagian tengah tidak terdapat
jamur. Kondisi ini disebabkan karena kurang padatnya dalam penyimpanan amofer
ke dalam kantong plastik hingga masih ada udara yang terperangkap di dalamnya.
f. PH
Pengecekan ph dilakukan
dengan cara mengambil sedikit sampel dari amofer yang telah di fermentasi
kemudian di masukkan kedalam gelas ukur dan beri sedikit larutan aquades sambil
di aduk setelah itu cek ph dengan menggunakan kertas lakmus untuk mengetahui
phnya .Dari hasil pengamatan dapat di ketahui bahwa ph amofer yaitu
5 yang berarti asam.
g.
Pengujian Palatibilitas
Hasil dari pengamatan yang kami
lakukan setelah amofer diberikan kepada ternak sapi ternyata sapi tidak menyukai amofer dan lebih
memilih untuk memakan hijauan yang ada di sampingnya.
5.2 Straw Mix
Pada
fermentasi pembuatan straw mix tidak harus di simpan terlebih dahulu,
jadi bisa langsung di berikan pada ternak secara langsung. Tekstur yang basah ,dengan aroma atau bau asam dari
molases, dan warna jerami tampak coklat cerah .
Berdasarkan
pengamatan yang kami lakukan, pemberian straw mix pada ternak sapi menunjukkan
palatabilitas tinggi artinya straw mix langsung habis di makan.
5.3. Burger pakan
a. Bau
Pada minggu ke 3
setelah hasil fermentsi di buka maka tampak jerami berbau asam
segar ,tidak bau tengik itu tanda bahwa pakan ternak layak di
berikan kepada ternak .
b. Berat Burger Pakan
Berat total burger
pakan setelah kami timbang yaitu sebesar 7,5 kg, namun ada bagian yang terdapat
jamur yaitu seberat 1,5 ons.
c. Tekstur
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan tekstur dari
hasil fermentasi pada minggu ke-3 tekstur tetap dan jerami tidak rusak atau
hancur.
d. Warna
Berwarna coklat kehitaman atau coklat pekat. Perubahan
warna tersebut akibat adanya fermentasi
penambahan molases pada jerami padi yang diperam pada kondisi
anaerob. Proses pemeraman ini berpengaruh terhadap jumlah kadar air, bau,
dan warnanya..
e. Jamur
Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan terdapat jamur pada minggu ke-3. Jerami
terdapat jamur di bagian atas dan bawahnya menunjukkan bahwa dalam memadatkan
kurang penekanan dan dalam pengikatan kurang rapat sehingga menyebabkan
timbulnya jamur pada hasil fermentasi. Pembuatan
fermentasi jerami padi tersebut berhasil karena di tunjang
dengan factor lainnya yang mendukung seperti tekstur,bau dan warnanya. Sehingga
burger pakan bisa diberikan pada ternak dengan memisahkan terlebih dahulu dari
pakan yang ada jamurnya tadi.
f.
PH
Pengecekan ph dilakukan dengan cara mengambil sedikit sampel
dari Burger yang telah difermentasi kemudian di masukkan kedalam gelas ukur dan
beri sedikit larutan aquades sambil di aduk setelah itu cek ph dengan
menggunakan kertas lakmus untuk mengetahui phnya .Dari hasil pengamatan dapat
diketahui bahwa ph burger yaitu 4. Dengan ph 4 ini menunjukkan bahwa burger
pakan tersebut berhasil .
g.
Pengujian Palatabilitas
Menurut hasil dari pengamatan kami
dengan cara memberikan burger pakan kepada ternak sapi ternyata sapi tidak begitu menyukai burger pakan yang kami
buat
Kami memberikannya pada 7 ekor sapi yang masing- masing sapi dapat menghabiskan burger pakan
dalam waktu :
Sapi 1 : 8 menit Sapi 4 : -
Sapi 2 : 7 menit 40 detik Sapi 5 : 8 menit
Sapi 3 : 7 menit Sapi 6 : 9 menit 20
detik
Sapi 7 : 10 menit
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Dari
kegiatan praktikum pembuatan pakan ternak yang kami lakukan dapat disimpulkan,
bahwa :
-
Pembuatan fermentasi jerami padi sebagai
pakan ternak sapi sangat baik karena dapat memanfaatkan limbah pertanian dan
menambah nilai kandungan gizi pakan yang diberikan pada ternak.
-
Fermentasi jerami padi memerlukan kondisi
anaerob dan apabila terdapat udara maka akan menimbulkan jamur.
-
Untuk pakan strawmix langsung diberikan
pada ternak.
6.2 SARAN
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pembuatan pakan ternak diantaranya :
-
Kadar air
yang digunakan harus tepat dan sesuai, sehingga fermentasi yang dihasilkan
tidak berbau menyengat dan warna jerami terlihat segar.
-
Saat
penyimpanan ke dalam kantong plastik hendaknya benar- benar dalam kondisi yang
padat sehingga tidak ada udara terperangkap
di dalamnya yang dapat menimbulkan tumbuhnya jamur karena dalam proses
fermentasi perlu suasana an aerob sehingga apabila aerob dapat menumbuhkan
jamur.
-
Untuk memperoleh hasil yang
baik maka hendaknya mengikuti prosedur secara benar.
sumber:
Hotel near Casino, Joliet - MapYRO
BalasHapusCasino: 1 Casino Ave Joliet, 청주 출장마사지 IL 60464; Directions · 순천 출장안마 (815) 490-5195. 세종특별자치 출장안마 Call Now · More 제주도 출장샵 Info. Hours, Accepts Credit Cards, Attire, Wi-Fi, PokéStop Rating: 4 · 1 vote 문경 출장샵 · Price range: $